Menurut
sumber buku Control of Risk: A
Guide to the Systematic Management of Risk from Construction, biaya yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan dapat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1.
insured Cost, adalah biaya-biaya yang
sudah direncanakan dan terprediksi akan keluar setiap waktu tertentu.
Contohnya, gaji karyawah, biaya interest, biaya material dan jasa, dan
lain-lain.
2.
Uninsured cost, adalah biaya yang
dikeluarkan secara tiba-tiba, incidental dan tidak terprediksi. Misalnya, biaya
kerusakan material, biaya kerusakan alat produksi, biaya kondisi emergensi,
biaya overtime, biaya kecelakaan kerja, dan lain-lain.
Perusahaan yang sehat
adalah perusahaan yang dapat seminimal mungkin menekan biaya uninsured costnya,
atau dapat memprediksi dengan mendekati tept, berapa banyak biaya uninsured
cost akan dikeluarkan oleh perusahaan.
Maka dari itu,
diperlukanlah management resiko atau risk management. Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi,
menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan, dan berusaha menghindari,
meminimalkan, atau bahkan menghilangkan risiko yang tidak dapat
diterima. Tujuan manajemen risiko adalah agar perusahaan bisa berkembang
dengan stabil sesuai target bisnisnya. Dengan adanya proses manajemen
risiko, perusahaan bisa melakukan penanganan lebih cepat terhadap sumber-sumber
yang mengancam pertumbuhan usaha. Adapun manajemen risiko dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal, antara lain :
1. Convergence
and consolidation
2. Globalization
3. Complexity
of the markets and investment
4. Scarcity
of qualified personnel
5. Evolving
technology
6. Competitive
differentiation
7. Tightening
margins
8. Highly
regulated environment
Penerapan manajemen risiko yang berhasil ditunjukkan dengan
adanya identifikasi dan analisis risiko sesuai tingkat
kepentingannya. Risiko dimitigasi, dilacak, dan dikendalikan secara
efektif. Permasalahan dicegah sebelum terjadi dan pegawai secara sadar fokus
pada apa yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan.
No comments:
Post a Comment